MESIN PENGUPAS KULIT BUAH KOPI

MESIN PENGUPAS KOPI BASAH( DEPULPER )






Metode dengan cara  basah ini  termasuk baru dalam teknik pengupasan biji kopi. Disebut sistem  basah dikarenakan biji kopi saat pengupasan di bantu dengan aliran air biasanya  cara  ini lebih banyak digunakankan untuk mengupas kopi arabika karena harga jualnya yang lebih tinggi daripada robusta.
Berikut Spesifikasi Mesinnya
Tipe                  : KM- AT100
Dimensi           : 700 x 400 x 900 mm
Material Body : Mild Steel
Material Roll   : Stainless Steel
Material Rangka : Siku Mild Steel
Pengerak          : Motor bensin 5,5 HP (China)
Kapasitas         : 200-300 kg/jam
Transmisi         : Pulley Dan V-belt

Tipe                  : KM-AT200
Dimensi           : 900 x 500 x 1000 mm
Material Body : Mild Steel
Material Roll   : Stainless Steel
Material Rangka : Siku Dan UNP Mild Steel
Pengerak          : Diesel 8 HP (China)
Kapasitas         : 400-500 kg/jam
Transmisi         : Pulley Dan V-belt

Perbedaan  antara sistem basah dengan sistem kering adalah urutan depulping nya Buah kopi yang baru saja dipanen kemudian dimasukkan ke mesin depulping  dan aliran air dimasukan ke mesin depulping sehingga pulp (kulit buah) akan terpisah dari biji.
Biji kopi yang sudah di kupas selanjutnya direndam didalam air selama 12-36 jam. Tujuan dari proses perendaman ini adalah untuk memfermentasi biji kopi dan untuk menghilangkan lendir (mucilage). Bak rendam sesekali diaduk dan airnya diganti sesuai tingkat fermentasi yang diinginkan. Fermentasi yang terlalu lama akan menghasilkan kopi yang masam dan tidak enak. Tahap fermentasi selesai ketika lendir hilang dan biji kopi terasa kesat.
Setelah fermentasi selesai, biji kopi dijemur untuk mengurangi kadar air hingga 10-12% yang dilanjutkan dengan proses hulling untuk menghilangkan kulit tanduk yang masih tersisa.
Sumber : http://kopidewa.com/cerita-kopi/pengupasan-kopi/
Kami Menyediakan Mesin Pengupas Kulit Tanduk Kopi KLIK DISINI
Melayani Pengiriman Ke : 

Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang, Sidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Sungaipenuh, Dumai, Pekanbaru, Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Bandar Lampung, Metro, Pangkalpinang, Batam, Tanjungpinang,Jawa ,Bandung, Banjar, Batu, Bekasi, Blitar, Bogor, Cilegon, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kediri, Madiun, Magelang, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Pekalongan, Probolinggo, Salatiga, Semarang, Serang, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tasikmalaya, Tangerang, Tangerang Selatan, Tegal, Yogyakarta,Kalimantan ,Pontianak, Singkawang, Banjarbaru, Banjarmasin, Palangka Raya, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan,Nusa Tenggara ,Denpasar, Bima, Mataram, Kupang,Sulawesi ,Gorontalo, Makassar, Palopo, Parepare, Baubau, Kendari, Palu, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon,Maluku ,Ambon, Tual, Ternate, Tidore Kepulauan,Papua ,Jayapura, Sorong, Bangka, Belitung

Untuk Mengetahui Info Lebih Lengkap Untuk Harga Jual Mesin - Mesin Tersebut Silahkan Kontak


082138161990 ( SIMPATI )

087739688150 ( XL )

PENGOLAHAN KOPI BASAH

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Secangkir kopi didapatkan melalui proses yang paling panjang. Mulai dari kiat budidaya, pengolahan pasca panen sampai ke penyajian akhir. Hanya dari biji kopi berbobot | berbobot | berkualitas secangkir kopi bercita rasa tinggi dapat tersaji di meja kita.

Buah kopi yang sudah dipanen mesti segera diubah untuk menangkal terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan bobot kopi. Hasil panen disortasi dan dipilah menurut kriteria tertentu, silahkan baca teknik memanen buah kopi. Buah kualitas prima bila diubah dengan benar bakal menghasilkan kopi berbobot tinggi.

Secara umum dikenal dua teknik mengolah buah kopi menjadi biji kopi, yaitu proses basah dan proses kering. Selain tersebut ada pun proses semi basah atau semi kering, yang adalahmodifikasi dari kedua proses tersebut. Setiap teknik pengolahan mempunyai kelebihan dan kelemahan, baik ditinjau dari bobot biji yang didapatkan maupun komponen ongkos produksi.

Pengolahan dengan proses basah
Biaya buatan proses basah lebih mahal dibanding proses kering. Proses basah sering digunakan untuk mengubah kopi arabika. Alasannya, sebab kopi jenis ini dihargai lumayan tinggi. Sehingga ongkos pengolahan yang dikeluarkan masih seimbang dengan harga yang bakal diterima. Berikut langkah untuk mengubah kopi dengan proses basah.

Proses pengolahan biji kopi

a. Sortasi buah kopi
Setelah buah kopi dipanen, segera kerjakan sortasi. Pisahkan buah dari kotoran, buah berpenyakit dan buah cacat. Pisahkan pula buah yang berwarna merah dengan buah yang kuning atau hijau. Pemisahan buah yang mulus dan berwarna merah (buah superior) dengan buah inferior bermanfaat untuk memisahkan kualitas biji kopi yang dihasilkan.

b. Pengupasan kulit buah
Kupas kulit buah kopi, dianjurkan dengan pertolongan mesin pengupas. Terdapat dua jenis mesin pengupas, yang diputar manual dan bertenaga mesin. Selama pengupasan, alirkan air secara terus menerus kedalam mesin pengupas.

Fungsi pengaliran air guna melunakkan jaringan kulit buah supaya mudah terlepas dari bijinya. Hasil dari proses pengupasan kulit buah ialah biji yang masih mempunyai kulit tanduk, atau disebut pun biji kopi HS.

c. Fermentasi biji kopi HS
Lakukan fermentasi terhadap biji yang sudah dikupas. Terdapat dua cara, kesatu dengan merendam biji dalam air bersih. Kedua, menumpuk biji basah dalam bak semen atau bak kayu, lantas atasnya diblokir dengan karung goni yang mesti tidak jarang kali dibasahi.

Lama proses fermentasi pada lingkungan tropis berkisar antara 12-36 jam. Proses fermentasi juga dapat diamati dari lapisan lendir yang menyelimuti biji. Apabila lapisan telah hilang, proses fermentasi dapat dikatakan selesai.

Setelah difermentasi cuci pulang biji dengan air. Bersihkan sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih menempel pada biji.

d. Pengeringan biji kopi HS
Langkah selanjutnya biji kopi HS hasil fermentasi dikeringkan. Proses pengeringan dapat dengan dijemur atau dengan mesin pengering. Bagi penjemuran, tebarkan biji kopi HS di atas lantai jemur secara merata. Ketebalan tumpukan biji usahakan tidak lebih dari 4 cm. Balik biji secara tertata terutama saat masih dalam suasana basah.

Lama penjemuran selama 2-3 minggu dan bakal menghasilkan biji kopi dengan kadar air berkisar 16-17%. Sedangkan kadar air yang diharapkan dalam proses ini ialah 12%. Kadar air itu adalahkadar air kesetimbangan supaya biji kopi yang didapatkan stabil tidak gampang berubah rasa dan tahan serangan jamur.

Untuk menemukan kadar air cocok dengan yang diharapkan lakukan penjemuran lanjutan. Namun tahapan ini seringkali agak lama menilik sebelumnya biji kopi telah direndam dan difermentasi dalam air.

Biasanya, pengeringan lanjutan dilaksanakan dengan pertolongan mesin pengering sampai kadar air menjangkau 12%. Langkah ini bakal lebih menghemat masa-masa dan tenaga.

e. Pengupasan kulit tanduk
Setelah biji kopi HS menjangkau kadar air 12%, bahas kulit tanduk yang menyelimuti biji. Pengupasan dapat ditumbuk atau dengan pertolongan mesin pengupas (huller). Dianjurkan dengan mesin untuk meminimalisir resiko kehancuran biji kopi. Hasil pengupasan pada etape ini dinamakan biji kopi beras (green bean).

f. Sortasi akhir biji kopi
Setelah didapatkan biji kopi beras, kerjakan sortasi akhir. Tujuannya untuk mengasingkan kotoran dan biji pecah. Selanjutnya, biji kopi dikemas dan ditabung sebelum didistribusikan.

Sumber : https://alamtani.com/biji-kopi/

VARIETAS KOPI

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Varietas kopi merujuk untuk subspesies kopi. Biji kopi dari dua lokasi yang bertolak belakang biasanya pun mempunyai karakter yang berbeda, baik dari wewangian (dari wewangian jeruk sampai wewangian tanah), kandungan kafeina, rasa dan tingkat keasaman. Ciri-ciri ini tergantung pada lokasi tumbuhan kopi tersebut tumbuh, proses buatan dan perbedaan genetika subspesies kopi.

Varietas kopi arabica
Kopi dari spesies Coffea arabica mempunyai rasa yang kaya daripada Coffea robusta. C. arabica memiliki tidak sedikit varietas. Tiap varietas mempunyai ciri yang unik. Beberapa varietas yang familiar meliputi:

Kopi Kolombia (Colombian coffee) - kesatu kali diperkenalkan di Kolombia pada mula tahun 1800. Saat ini kultivar Maragogype, Caturra, Typica dan Bourbon ditanam di negeri ini. Jika langsung digoreng, kopi Kolombia mempunyai rasa dan wewangian yang kuat. Kolombia ialah penghasil kopi kedua terbesar di dunia sesudah Brasilia. Sekitar 12% kopi di dunia didapatkan di negara ini
Colombian Milds — Varietas ini tergolong kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania. Semuanya ialah jenis kopi arabica yang sudah dicuci.

Biji kopi yang belum digoreng dari varietas C. arabica
Costa Rican Tarrazu — dari (en)"San Marcos de Tarrazu valley" di pegunungan di luar San José, Costa Rica.
Guatemala Huehuetenango — Ditanam di elevasi 5000 kaki di bagian unsur utara Guatemala.
Ethiopian Harrar — dari Harar, Ethiopia
Ethiopian Yirgacheffe — dari wilayah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
Hawaiian Kona coffee — ditanam di kaki pegunungan Hualalai di wilayah Kona di Hawaii. Kopi diperkenalkan kesatu kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia ialah gubernur Oahu pada tahun 1825.
Jamaican Blue Mountain Coffee — dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini mempunyai harga yang mahal sebab kepopulerannnya.
Kopi Jawa (Java coffee) — dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sampai-sampai nama Jawa menjadi nama identitas guna kopi.
Kenyan — terkenal sebab tingkat keasamannya dan rasanya.
Mexico - memproduksi biji kopi yang keras.
Mocha — Kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan disalahartikan dengan teknik penyajian kopi dengan coklat.
Santos - dari Brasilia. Memiliki tingkat keasaman yang rendah. (en) [1]
Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong — Mandheling disebut menurut keterangan dari suku Batak Mandailing di Sumatra unsur utara di Indonesia. Kopi Lintong disebut menurut keterangan dari nama lokasi Lintong di Sumatra utara.
Gayo Coffee — berasal dari Dataran Tinggi Gayo — Gayo ialah nama Suku Asli di Aceh — yang mencakup Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Sulawesi Toraja Kalosi — Ditanam di wilayah pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi ialah nama kota kecil di Sulawesi, yang adalahtempat pendataan kopi dari wilayah sekitarnya. Toraja ialah daerah pegunungan di Sulawesi lokasi tumbuhnya kopi ini. Kopi dari Sulawesi ini memiliki wewangian yang kaya, tingkat keasaman yang sebanding (agak tidak banyak lebih powerful dari kopi Sumatra) dan mempunyai ciri yang multidimensional. Warnanya coklat tua. Kopi ini sesuai untuk digoreng sampai warnanya gelap. Karena proses produksinya, kopi ini bisa mengering secara tidak teratur. Walau demikian biji yang bentuknya tidak tertata ini bisa memperkaya rasanya.
Tanzania Peaberry — di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania. "Peaberry" dengan kata lain biji kopi ini melulu satu dalam masing-masing buah. Tidak laksana layaknya dua dalam satu buah. Ini seringkali tumbuh secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
Uganda - Meskipun mayoritas penghasil kopi robusta. Ada pun kopi arabika berbobot | berbobot | berkualitas yang dikenal sebagai Bugishu. (en) [2]
Kopi Luwak- di antara varietas kopi Arabika dan Robusta yang sudah dimakan oleh luwak kemudian dikoleksi dan diolah. Rasa dan wewangian kopi ini khas dan menjadi kopi termahal di dunia.
Campuran
Biji kopi seringkali dicampur untuk ekuilibrium rasa dan kompleksitas aromanya. Salah satu gabungan tradisional yang tertua ialah Mocha-Java, terdiri dari biji kopi yang sama namanya. Rasa coklat yang khas sangatlah sesuai dengan Cafe mocha, yang adalahminuman kopi yang dibaur dengan coklat. Saat ini gabungan Mocha-Java biasa dibaur dengan varietas lainnya guna menciptakan karakteristik yang unik. Banyak perusahaan kopi yang mempunyai campurannya tersendiri.

Beberapa biji kopi sangatlah familiar dan oleh sebab tersebut mempunyai harga yang lebih mahal dari biji kopi lainnya. Jamaican Blue Mountain dan Hawaiian Kona mungkin ialah contoh yang baik. Biji kopi ini sering dibaur dengan biji kopi lainnya yang tidak seberapa mahal dan dengan tersebut nama gabungan ini dinamakan blend (seperti "Blue Mountain blend" atau "Kona blend"), walau melulu sedikit biji kopi dari jenis tersebut yang digunakan.

Varietas kopi robusta
Salah satu varietas kopi robusta yang terkenal ialah kopi luwak dari Indonesia dan Kape Alamid dari Filipina. Biji kopi ini dikoleksi dari musang luwak. Kopi ini mempunyai rasa yang khas.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis_kopi

Subscribe to receive free email updates: